10 Januari 2016

5 Kerugian Pasca Penurunan Harga BBM

Ilustrasi antrian kendaraan mewarnai pasca penurunan harga bbm selasa lalu/foto: kompasiana

Penurunan harga BBM baik subsidi maupun non-subsidi mulai Selasa (5/1) lalu, memberi dampak buruk luar biasa bagi masyarakat Indonesia. Dampak ini seolah tidak memberi angin segar pasca penurunan harga BBM, justru malah menjadi kegerahan dan keresahan. Berikut ini adalah fakta dampak dari penurunan BBM setelah hampir sepekan ini:



- Kelangkaan BBM
Pihak Pertamina pernah menegaskan bahwa pihaknya menjamin stok BBM pasti aman. Namun nyatanya, hingga kini masyarakat dipusingkan stok BBM yang langka, terutama di luar Jawa. Jenis BBM yang langka adalah Premium dan Solar. Hal ini yang mengakibatkan antrian kendaraan di sejumlah SPBU di beberapa daerah.

- Harga kebutuhan pokok tetap mahal
Anggapan bahwa dengan turunnya harga BBM semua bahan kebutuhan pokok akan turun adalah mimpi belaka. Pedagang kecil saat ini mulai mengerti permainan pasar yang tidak mudah ditebak dan penuh spekulasi. Oleh karenanya, mereka memilih jalan ditempat (baca: tidak menurunkan harga) daripada merespon penurunan harga BBM yang mungkin dianggap merugikan mereka karena beragam alasan.

- Tarif angkutan darat tidak turun 
Ternyata penurunan harga BBM tidak mendapatkan perhatian para pengusaha angkutan untuk ikutan menurunkan tarif angkutan. Pasalnya, penurunan harga BBM jenis premium dan solar ini hanya sedikit nominalnya, sehingga tidak dianggap signifikan. Selain itu, para pengusaha angkutan ini sering mengeluhkan pendapatan angkutannya yang terus berkurang karena kemacetan di jalan.

- Pengusaha SPBU rugi
Isu kelangkaan BBM ini di antaranya ditengarai kerugian besar yang melanda para pemilik SPBU yang telah membeli BBM dengan harga lama. Sementara saat harga BBM turun, mereka dipaksa untuk menjual harga baru.

- Penjual Premium dan Solar Ecer raup untuk besar
Kendati secara resmi harga BBBM diturunkan hampir sepekan lalu, namun hal ini tidak berlaku bagi pedagang BBM eceran yang malah menaikkan harga BBM. Dulu ketika harga Premium Rp 7400, pedagang ecer jual Rp 8000. Tapi kini, harga Premiun di SPBU Rp 6950, di pedagang ecer malah lebih mahal, Rp 9000 bahkan mungkin ada yang jual Rp 10.000. Hal ini dikarenakan stok BBM yang langka, jadi kondisi ini dijadikan peluang besar bagi pedagang BBM eceran untuk meraup keuntungan lebih.



#Semoga tren dampak penurunan harga BBM ini tidak berkelanjutan, kasihan rakyat kecil, kayak kita-kita nih. Pemerintah hendaknya mengambil langka konkrit untuk mengatasi masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar