22 Januari 2016

Mitos Masyarakat Dunia Soal Gerhana Matahari yang Masih Diyakini Hingga Kini

Legenda mitos Hindu, matahari dimakan setan Rahu/foto: stufftoblowyourmind

Fenomena alam gerhana matahari umumnya dikaitkan dengan persoalan gaib, mistis atau takhayul. Mitos yang berkembang di masyarakat tentang gerhana matahari hingga kini tetap eksis di beberapa negara di dunia, bahkan di negara yang sudah maju sekalipun.

Mitos-mitos ini kendati tidak terbukti kebenarannya secara ilmiah, namun sebagian masyarakat di dunia meyakininya karena itu bagian dari kepercayaan dan adat-istiadat mereka sejak nenek moyang.

Nah, kira-kira apa saja mitos-mitos gerhana matahari yang ada di dunia ini? Apakah sama dengan mitos yang ada di Indonesia? Yuk kita cari tahu!


1. Matahari sedang dimakan

Mitos ini sangat umum dimasyarakat. Seperti di Vietnam, orang percaya bahwa matahari sedang dimakan oleh seekor katak raksasa. Di Eropa, masyarakat Viking mempercayai seekor srigala sedang mengoyak matahari. Demikian juga di Indonesia, masyarakat Jawa Kuno meyakini matahari dicaplok buto ijo.

2. Kepala yang menggelinding

Masyarakat Hindu kuno, menurut mitologi, meyakini bahwa setan jahat bernama Rahu dipenggal kepalanya oleh dewa Wisnu. Setelah dipenggal, kepala si setan melintasi langit dan memakan matahari. Untuk menakut-nakuti agar setan tadi pergi dan tidak menelan matahari, masyarakat membuat kegaduhan dengan memukul-mukul panci, wajan dan kentongan selama gerhana. Mitos dan tradisi ini pernah juga terjadi di Indonesia.

3. Dicuri anjing

Orang Korea dulu meyakini bila gerhana matahari terjadi seorang anjing sedang mencuri matahari. Mereka pun meneriaki, "Stop, stop!"

4. Dewa marah dan memberi peringatan

Masyarakat Yunani Kuno mempercayai bahwa gerhana matahari menandakan bahwa dewa-dewa sedang marah. Mungkin dengan waktu yang bersamaan, bencana alam dan kehancuran pun terjadi. Makanya mereka menyebut gerhana matahari dewa memberi warning. Selain itu, di Jawa, masyarakat dulu menganggap bahwa gerhana matahari merupakan pertanda buruk yang bakal menimpa di suatu kelompok maupun individu.

5. Menyelesaikan masalah

Menurut legenda Suku Batammaliba di Benin dan orang-orang Togo di Afrika Barat menyebutkan bahwa gerhana matahari sanggup menyelesaikan perbedaan yang terjadi di kelompok mereka. Mereka mempercayai gerhana matahari dan bulan adalah satu-satunya cara mereka untuk menghentikan konflik.

6. Harus tetap tinggal di rumah

Mitos ini masih subur dianut oleh masyarakat modern saat ini. Di mana mereka meyakini bahwa gerhana matahari membahayakan ibu yang sedang hamil dan janinnya. Oleh karenanya, mereka harus tinggal di dalam rumah saat gerhana matahari berlangsung. Mitos ini terdapat di kawasan Asia Timur, Amerika Latin dan sebagian daratan Eropa.

7. Harus puasa

Di India, ada sebuah keyakinan bahwa saat gerhana matahari terjadi makanan yang sedang dimasak di rumah-rumah itu telah diracuni oleh sesuatu misterius. Oleh karenanya, mereka berpuasa saat gerhana matahari berlangsung.

8. Tanaman tumbuh lebih subur

Di Italia, sebuah takhayul beredar di masyakat bahwa saat gerhana matahari adalah waktu yang tepat untuk menanam bunga. Karena yang ditanam saat gerhana berlangsung nanti akan tumbuh subur, lebih cerah dan lebih berwarna, daripada waktu lainnya.


Ya, itu setidaknya ada 8 mitos yang beredar di masyarakat dunia terkait gerhana matahari. Mungkin masih banyak lagi mitos-mitos lainnya di sana. Bagaimana, Anda percaya juga? Hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar