20 Januari 2016

Tahun Ini, WhatsApp Bebaskan Tagihan Tahunan Selamanya

WhatsApp dan pendirinya, Jan Koum/foto: tempo

Kabar gembira datang dari dunia telekomunikasi global dan media sosial bahwa beberapa minggu ke depan, aplikasi chating WhatsApp akan menghapus biaya tahunan sebesar US$ 1. Pengumuman penutupan biaya ini sebagaimana diberitakan melalui blog WhatsApp yang dilansir oleh Washington Post, Rabu (18/1).

Hal ini disinyalir bahwa metode pembayaran yang selama ini diberlakukan tidak mendapat respon baik dari pengguna di seluruh dunia, sehinggga pembayaran selalu menuai kendala. Pendiri sekaligus CEO WhatsApp, Jan Koum, menyebutkan bahwa skema monetisasi atau meraup penghasilan dari layanan Whatsapp ini tidak berjalan lancar. Penyebab di antaranya adalah masih banyak pengguna yang tidak memiliki kartu kredit atau kartu debit, sehingga menyulitkan pembayaran. Sementara dirinya memberlakukan pembayaran untuk perpanjangan layanan WhatsApp melalui kartu kredit.

Itulah sebabnya, WhatsApp digratiskan selamanya untuk kenyamanan dan kemudahan user di seluruh dunia, terutama bagi negara-negara yang tidak maju.

Lalu dari manakah penghasilan WhatsApp nantinya? Jan menyebutkan, WhatsApp akan menggantungkan penghasilannya dari layanan pesan bersponsor atau iklan. Dia menyebutkan beberapa contoh iklan, seperti keamanan Bank tentang transaksi yang mencurigakan atau informasi dari maskapai penerbangan jika terjadi delay, dan lain sebagainya.

WhatsApp adalah perusahaan komunikasi berbasis chating atau messenger (pada awalnya) yang didirikan pada tahun 2009 oleh Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya adalah mantan pegawai di perusahaan IT terbesar dunia, Yahoo Inc. WhatsApp pertama kali diterapkan pada iPhone yang kemudian dikembangkan ke pelbagai platform OS di dunia, seperti Android, Blackbeery dan Windows Mobile.

Pada tahun 2014, Facebook membeli WhatsApp dengan harga 22 miliar Dollar, dan kini pengguna WhatsApp di seluruh dunia mencapai 1 miliar. Namun ironisnya, WhatsApp sejak berdiri hingga akan digratiskannya layanan messenger tersebut, pihaknya klaim belum untung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar