22 Januari 2016

Jangan Seperti di Tahun 1983, Masyarakat Indonesia Harus Antusias Sambut Gerhana Matahari Total 2016

Contoh; Warga Colorado, Amerika begitu semangat mengamati GMT tahun 2012/foto: University of Colorado

Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia akan menjadi ajang pusat observasi teknologi dalam bidang astronomi dunia. Pasalnya, para ilmuwan dari berbagai negara akan tumplek blek di tanah air kita ini.

Oleh karenanya, kita warga Indonesia jangan mau ketinggalan informasi atau tidak antusias menyaksikan gerhana matahari total ini. Meskipun tidak bisa hadir di beberapa titik yang menjadi jalur gerhana, setidaknya memantau situasi terkini melalui media televisi maupun online, seperti Youtube.

Tidak hanya itu, mungkin di beberapa wilayah di Indonesia tidak masuk jalur gerhana total masih bisa menyaksikan meskipun itu hanya gerhana matahari sebagian. Seperti di Surabaya, Semarang, Jakarta, Bali dan lain-lain.

Pihak LAPAN pun angkat bicara soal imbauan agar masyarakat antusias sambut GMT 2016 di Indonesia.

"Kita harus sosialisasi kepada masyarakat kalau melihat fenomena gerhana matahari itu aman asal tidak terlalu asik melihatnya. Jadi jangan ada lagi pembohongan massal yah seperti tahun 1983, gerhana matahari berbahaya, orang suruh masuk ke dalam rumah, jendela-jendela rumah dikunci," tandas Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Untuk bisa menyaksikan gerhana matahari total di tahun 2016 ini , ada aturan yang harus selalu diingat.

Aturan itu adalah ketika matahari masih tampak dan bersinar kuat di langit, jangan pernah melihatnya dengan mata telanjang tanpa alat atau filter, seperti  protective sunglasses alias kacamata pelindung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar