20 Januari 2016

Rhoma Irama: Teroris Merupakan Persoalan Politik, Bukan Agama

Rhoma Irama dan partai Idaman/foto: boomee

Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman), Rhoma Irama melantik 18 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Idaman di Hotel Sari Pan Pacific, Rabu (20/1) siang tadi. Hotel tersebut bersebelahan dengan Menara Cakrawala, lokasi terjadinya serangan kelompok teroris pada Kamis (14/1) lalu.



Dalam pidato politiknya setelah melantik 18 DPW Partai Idaman, Rhoma menuturkan, pihak manajer hotel sempat mengingatkan dirinya mengenai insiden ini. Namun, pria yang akrab disapa Bang Haji menegaskan, tak takut dengan kelompok teroris.

"Saya teu sieun pak (saya tidak takut pak)," kata Rhoma kepada pihak pengelola hotel yang diketahui berlogat Sunda.

Rhoma menyatakan, pemilihan lokasi ini bukan secara kebetululan. Melainkan untuk menunjukkan partai yang dipimpinnya tidak takut dengan terorisme. Sebaliknya, dengan slogan 'Menampilkan Islam yang rahmatan lil 'alamin dan Indonesia yang Pancasilais', Partai Idaman didirikan untuk melawan terorisme yang menjadi musuh bagi kemanusiaan.

"Sengaja bikin di sini. Partai Idaman tak gentar sama teroris. Justru tugas Partai idaman melawan terorisme karena menjadi musuh kemanusiaan, musuh semua agama, dan negara," tegas Rhoma di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (20/1) tadi siang.

Si Raja Dangdut ini juga menyatakan, teroris merupakan persoalan politik, bukan agama. Hal itu lantaran tidak ada satu agama pun di dunia, termasuk Islam yang merekomendasikan tindakan terorisme.

Tindakan terorisme tidak hanya dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku beragama Islam. Tindak pidana luar biasa itu juga dilakukan oleh sekelompok orang mengatasnamakan agama lain.

"Genocida Serbia kepada umat islam Bosnia, itu teror. Pembantaian umat Muslim di Rohingya itu juga teror, dan sebagainya. Terorisme bukan domain umat Islam, tapi dilakukan juga oleh sekelompok radikal kecil hampir di setiap agama," tegasnya.

Dirinya juga mengingatkan kepada kader Idaman agar tidak berlaku anarkis dan tidak mengikuti faham radikalisme. Karena prinsip ideologi yang dianut oleh para kader Idaman adalah Akidah Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dengan dengan kendaraan politiknya itu, dirinya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam itu damai dan aman.


#Mantap Bang!!! Semoga banyak dukungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar