22 Januari 2016

LAPAN: Menyaksikan Gerhana Matahari Total Tidak Merusak Mata, Asalkan Tahu Caranya

Gerhana matahari sebagian pancarkan sinar yang kuat, gunakan filter/Foto: home.bt

Gerhana matahari total (GMT) di Indonesia pada 9 Maret 2016 nanti akan membuat langit di Indonsia pada pagi hari berubah gelap bak petang saat maghrib. Ini akan menjadi pemandangan yang menarik, indah dan unik yang tidak boleh dilewatkan oleh masyarakat Indonesia. Karena, GMT akan berulang kembali setidaknya dalam 100 tahun sekali.

Mengamati peristiwa gerhana matahari total ini tidak berbahaya jika dilakukan dengan cara yang aman.


Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menuturkan sinar gerhana matahari total tidak akan menyebabkan kebutaan pada mata. Justru GMT pada puncaknya adalah saat yang pas untuk melihat keelokan korona atau mahkota sang surya secara langsung dengan mata telanjang tanpa alat pengaman.

Yang perlu diperhatikan, kapan kita harus menggunakan kacamata khusus alat bantu mengamati GMT? Yaitu, saat matahari perlahan tertutup bulan dan keadaan langit perlahan menjadi gelap (gerhana matahari sebagian).

Cara memandangnya pun harus diperhatikan, jangan terlalu fokus atau lama. Sebab, pada gerhana matahari sebagian matahari belum semuanya tertutup dan sebagian sinar matahari masih menyorot kuat hingga bisa merusak retina mata.

"Jadi menyaksikan beberapa menit, tidak terlalu asik, sesekali melihat ke tempat lain dan tidak fokus ke matahari itu akan aman-aman saja," ucap Thomas.

Ketika matahari tertutup total dan langit menjadi gelap, filter yang melindungi mata bisa dilepas. Keindahan gerhana matahari total bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang.

Namun harus diingat, durasi gerhana matahari total ini hanya 2 sampai 3 menit saja jangan keasyikan menatap. Karena sesudah itu matahari akan terburai dan langit kembali cerah seperti sediakala. Saat matahari kembali bersinar filter harus dipakai lagi.

"Ketika bulan mulai tersibak lepas dari matahari, maka piringan matahari yang terang itu akan menyilaukan sekali padahal pupil mata sedang membesar dan itu yang bisa merusak retina mata," kata Thomas.

Soal tempat, Thomas menganjurkan agar menyaksikan GMT di lokasi lapang yang tidak terhalang pohon atau benda lainnya. Misalnya pantai, lapangan atau tempat yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar