30 Januari 2016

Menu Halal Hadir di Restoran Dim Sum Tim Ho Wan Berbintang Michelin

Barbeque Chicken Bun, menu unggulan Michelin Star Tim Ho Wan yang disajikan dengan wadah warna hitam pertanda halal dan disertai keterangan tulisan "No Pork" alias tidak mengandung babi/foto: lewatmana

Restoran Dim Sum berbintang Michelin yang terletak di Grand Indonesia Shopping Mall, Jakarta, biasanya menyajikan menu-menu berbahan daging babi. Namun, kini Michelin membuat gebrakan dengan membuat menu khas Dim Sum berbahan dasar yang halal dengan menawarkan 24 hidangan yang tidak mengandung daging babi.


Kreasi menu yang halal ini di antaranya adalah pangsit goreng isi sayur, ayam goreng saus udang, sayap ayam goreng, dan yang menu unggulan adalah roti manis bakar yang berisi daging ayam barbekyu atau disebut dengan Berbeque Chicken Bun. Ini istemewa.

Pihak Michelin menerangkan bahwa kreasi menu berbahan dasar halal ini adalah pertama di dunia yang dilakukan oleh Michelin di Indonesia, sementara cabang Michelin di negara-negara lain belum menerapkan menu halal.

"Tim Ho Wan Grand Indonesia menghadirkan menu baru yang sudah lama dinantikan oleh penggemarnya, yaitu Barbeque Chicken Bun. Hidangan ini merupakan yang utama dan terbaru, dikreasikan pertama kali di Indonesia, dan belum ada di seluruh gerai Tim Ho Wan lainnya di mancanegara," jelas Michael Goh, perintis Tim Ho Wan di Indonesia, yang ditemui dalam event'Peluncuran Menu No Pork dan BBQ Chicken Bun pertama di Dunia, di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Kamis, 28 Januari 2016. Dikutip dari Viva.co.id

Kendati tidak menggunakan menu berbahan daging babi, khas lezatnya Dim Sum restoran Tim Ho Wan yang bermarkas di Hong Kong ini tidak boleh dipandang sebelah mata lho. Saya sendiri sih belum merasakan ya, tapi menurut testimoni Mario Santo Michael Lawalata, artis dan model Indonesia, katanya sensasi rasa roti, kualitas dan kerenyahannya tidak ada bedanya. Yang membedakan hanya isinya saja.



Mario Lawalata mecicipi menu andalan Michelin Star, Barbeque Chicken Bun/foto: JPPN

Selain itu, Michelin mempersembahkan menu halal khas Dim Sum dengan beragam jenisnya seperti garlic spinach dumpling, salad fried dumpling, chesnut chicken siew mai.

Kendati restoran bergengsi ini sudah merilis menu halal, namun pihaknya belum mengantongi sertifikat halal dari MUI. Tetapi Michael Goh menjelaskan kehalalan menu yang disajikan dengan bahan dasar halal ini tidak hanya halal dari segi materinya tetapi proses pembuatan, pemasakan hingga penghidangan semua serba halal. Tidak ada kontak dengan daging babi.

"Mulai dari minyak, alat makan, peralatan dapur, semua dipisah dan bebas dari babi," jelasnya.

Uniknya, agar pelanggan tidak bingung dan ragu dalam memilih dan menentukan mana yang halal dan haram, di restoran berbintang Michelin ini menyediakan buku menu yang dibedakan warnanya sebagai tanda perbedaan menu yang halal dan menu yang mengandung babi. Kalau buku menu halal berwarna kuning, dan yang mengandung babi warna hijau.

Tidaknya buku menu yang dibedakan, piring atau alat makan pun dibedakan. Warna hitam untuk menu halal, sedangkan menu yang mengandung babi memakai warna putih.

Tim Ho Wan Grand Indonesia West Mall, Lower Ground Jam buka: 10.00-22.00 WIB.


#Jujur saya belum pernah merasakan apa itu Dim Sum, karena saya adalah 'korban' informasi yang beredar bahwa makanan khas Cina dan Jepang ini selalu dikaitkan dengan daging babi yang dilarang di dalam agama Islam. Namun, dengan diluncurkannya menu halal di restoran yang menghidangkan menu Cina ini, saya turut bangga. Karena mereka (Restoran Michelin) memperhatikan aspek kehalalan, sehingga tidak 'menjebak' masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim ke dalam menu yang tidak halal. Tapi, ada tapinya, urus dulu tuh sertifikat halalnya di MUI. Biar sreg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar