Ilustrasi/foto: news.viva |
Kendati pemerintah secara resmi menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar kemarin Selasa (5/1), namun pengusaha angkutan umum enggan mengikuti trend penurunan harga BBM. Kalau seandainya pemerintah bisa menurunkan harga BBM antara Rp 200 - Rp 250 per liter, kemungkinan penurunan tarif angkutan umum seperti Kopaja dan Metromini juga akan sama angkanya.
Juga disampaikan oleh Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan bahwa keberatan para pengusaha angkutan umum untuk menurunkan tarif berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:
- Biaya perawatan kendaraan dan ganti spare part kian mahal harganya.
- Penghasilan harian dari angkutan kini kian menurun, hal itu disebabkan karena kemacetan luar biasa di Jakarta yang secara langsung menurunkan pendapatan. Yang biasanya bisa mencapai 6 rate, sekarang hanya bisa 3 rate.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk memperhatikan juga nasib pengusaha angkutan umum dan tidak selalu saklek dalam penyesuaian tarif karena adanya penurunan harga BBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar