05 Januari 2016

Dongkrak Kinerja, Pimpinan KPK Baru Rangkul Polri Bentuk Tim URC

Foto: liputan6

Sempat diisukan dengan pelemahan KPK, pembubaran KPK dan kalimat negatif lainnya, kini KPK nampaknya mendapatkan dukungan baru dari Polri. Sebenarnya dukungan Polri untuk KPK sudah dari dulu berlangsung, di antaranya dengan mengirim beberapa anggota Polri untuk dijadikan penyidik di KPK dan juga Polri diperbantukan dalam kegiatan penggerebekan dan investigasi.



Kendati demikian, KPK dalam kepemimpinan yang baru memiliki harapan lebih dalam menyikapi korupsi di negeri ini. Oleh karenanya, beberapa pimpinan KPK beserta komisaris berkunjung ke Mabes Polri dalam rangka silaturahim dengan Kapolri, Badrodin Haiti, dan juga lebih spesifik membahas wacana tentang kerja sistematis dan komprehensif tentang pemberantasan korupsi yang efektif.

"Tadi yang hadir ada pimpinan KPK, Ketua, Wakil ketua dan komisionernya lengkap hadir di sini dalam rangka silaturahmi sekaligus koordinasi soal kerjasama pemberantasan dan pencegahan tindak pidana korupsi antara aparat penegak hukum KPK, Polri dan kejaksaan, termasuk unsur lembaga yang lain, PPATK, BPK, juga barangkali pegiat antikorupsi, sehingga pelaksanaan tugas pemberantasan korupsi berjalan efektif," ujar Badrodin usai bertemu dengan para Pimpinan KPK di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1) - Merdeka.com

Badrodin menjelaskan, masing-masing lembaga punya kelebihan. "Kalau Polri sumber dayanya banyak tapi kewenangannya lebih sedikit dari KPK dalam hal pemberantasan korupsi. Kemudian kewenangan penyadapan pun berbeda. Dalam proses perizinan penanganan perkara juga berbeda, sehingga perlu ada kerjasama yang erat antara KPK, Kejaksaan dan Polri," paparnya.

Dalam pertemuannya dengan pimpinan KPK, Polri diajak untuk membentuk tim khusus Unit Reaksi Cepat (URC) untuk meningkatkan efektifitas pemberantasan korupsi.

"Tadi sudah disampaikan berapa hal. Misal akan membentuk unit reaksi cepat, pelatihan bersama, akan melakukan pilot project dalam hal pembenahan sistem tempat-tempat yang banyak terjadi korupsi. Di Riau misalnya, tiga kali Gubernurnya terjerat korupsi. Nah ini ada apa? Ini akan diteliti oleh KPK dan sistemnya akan diperbaiki," tandasnya.

Kendati demikian, Badrodin tidak menjelaskan teknik sistem pelaksananya bagaimana dana kapan URC ini dibahas, karena ini masih wacana.

"Belum. Ini baru ide. Saya belum tahu bentuknya, tapi kira-kira gambarannya seperti tadi itu," ucapnya.



#Ya mudah-mudahan ke depan KPK semakin kuat seiring santer isu pelemahan KPK demikian juga dengan bully profil pimpinan KPK baru. Saya tetap optimis, Anda juga tentunya, bahwa negeri kita akan bisa meminimalisir korupsi sebagaimana dengan bangsa-bangsa yang lain. Ini hanya soal waktu. Semua elemen bangsa hendaknya bersama-sama membangun mindset anti-korupsi dan mendukung sepenuhnya komponen-komponen yang berjuang melawan tindak pidana korupsi, seperti KPK, Polri dan Kejaksaan. Jangan Dilemahkan.




Referensi:
http://www.merdeka.com/peristiwa/polri-dan-kpk-akan-bentuk-unit-reaksi-cepat-penanganan-kasus-korupsi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar