28 Januari 2016

Alasan Ketertiban Umum, Ahok Larang Keras Becak Beroperasi di Jakarta

Para tukang becak yang menggelar aksi demo di depan Balai Kota DKI siang tadi/foto: tribunnews

Siang tadi, Kamis (28/1), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima 'surat curhat' dari abang-abang becak yang menggelar demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dalam surat tersebut, para abang becak mengeluhkan kondisi kehidupan mereka pasca dilarangnya becak beroperasi di kawasan kota Jakarta. Oleh karenanya, para tukang becak menuntut hak usaha mereka.


Mereka cenderung lebih menderita karena tidak ada pemasukan ekonomi bagi keluarganya. Salah satu tujuan dari demonstrasi ini para abang becak menginginkan usaha mereka dikembalikan, alias operasional becak diberlakukan lagi. Mereka ngotot dalam tuntutan mereka karena becak dinilai sebagai kendaraan yang ramah lingkungan.

Kemudian, Ahok, begitu panggilan akrab Gubernur DKI Jakarta ini, menemui sejumlah perwakilan dari pendemonstran lalu mereka mengungkapkan maksud dan tujuan. Namun, Ahok merespon keras dan bersikukuh tidak akan mencabut larangan operasional becak di kota Jakarta. Biarpun dibilang becak kendaraan ramah lingkungan, Ahok tetap melarang becak beroperasi.


"Kalau mau pakai kendaraan ramah lingkungan mah balik ke zaman baheula (dulu) lagi aja," tandas Ahok di Balai Kota DKI kepada para wartawan.

Alasan utama pelarangan becak beroperasi di wilayah Jakarta adalah masalah ketertiban umum. Pelarangan tersebut berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) DKI Nomor 11 Tahun 1988 tentang Ketertiban Umum. Lalu dikuatkan lagi dengan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Menurut Ahok, becak hanya boleh beroperasi di komplek hunian dan pasar. Dirinya tidak ingin ada lagi becak semliwer di jalanan ibukota, apalagi di bypass. Inilah yang dianggap oleh Ahok bahwa abang-abang tukang becak ini kelewat batas.

"Eh lama-lama dia makin ke jalan raya, sampai by pass juga ada mereka." keluh Ahok.


#Ya memang sih, masalah becak memang tidak pernah ada selesainya di mana-mana tempat. Lha wong itu kendaraan tradisional Indonesia sejak zaman Belanda. Coba saja abang becak beralasan sejarah, mungkin Ahok pikir-pikir lagi ya, atau jangan-jangan becak akan dimuseumkan dan tinggal kenangan saja, hehe... Ya, dikomunikasikan dengan baik lah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar