10 Februari 2016

Ibu Hamil Tidak Perlu Risau Karena Morning Sickness, Ini Penjelasannya

Foto: healthline

Morning Sickness adalah istilah untuk suatu kondisi pada masa awal kehamilan yang ditandai dengan rasa mual, pusing dan muntah. Lebih dari 50 persen wanita hamil akan mengalami masa ini di 13 minggu usia kehamilan atau kurang lebih 4 bulan. Morning Sickness sebagaimana namanya, adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh para ibu hamil muda di pagi hari dan akan hilang pada siang hingga malam hari.
Namun, lain orang lain kondisi, sebagian ibu hamil mengalami morning sickness tidak hanya pagi saja tetapi sepanjang hari. Oleh sebab itu, morning sickness disebut juga dengan pregnancy sickness yang artinya sakit kehamilan.

Menurut Americanpregnancy.Org morning sickness tidak membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Hal itu dianggap normal karena perubahan kondisi tubuh dari biasa menjadi hamil. Beberapa faktor yang mendorong ibu hamil merasa mual dan muntah adalah akibat meningkatnya hormon kehamilan, estrogen, jumlah gula darah yang rendah dan kepekaan terhadap bau.

Bahkan kebanyakan dokter berpendapat morning sickness merupakan pertanda baik bagi kondisi kehamilan. Sebab, hal itu mengindikasikan plasenta berkembang dengan baik.

Tetapi, jika morning sickness terjadi secara berlebihan seperti sering muntah, rasa mual yang berlebihan, tidak bisa mencerna makanan, atau bahkan menyebabkan pingsan maka hal itu bisa membahayakan si ibu dan janinnya. Kondisi ini biasa disebut dengan hiperemesis gravidarum.

Kondisi hiperemesis gravidarum pada ibu hamil harus mendapatkan perawatan medis, bahkan dalam kondisi tertentu (parah) harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Hal ini disebabkan kurangnya nutrisi, ketidakseimbangan eletrolit, dehidrasi dan penurunan berat badan secara signifikan.

Bila Anda mendapatkan kondisi morning sickness yang berlebihan jangan mengambil obat sembarangan. Segera konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Di sisi lain, morning sickness tidak hanya mempengaruhi ketidaknyaman fisik tetapi juga emosi. Kebanyakan wanita hamil dalam kondisi ini cenderung lebih sensitif, lebih manja, timbul rasa khawatir, sedih, putus asa dan perasaan bersalah.

Oleh karenanya, suami jangan kaget dengan kondisi istrinya yang labil selama trimester pertama di usia kehamilannya. Para dituntut untuk memahami perubahan emosional pada istrinya yang sedang hamil.  Baca: Shireen Sungkar Hamil 5 Bulan Semakin Manja, Teuku Wisnu Menyadari.


Referensi: 
http://www.medicalnewstoday.com/articles/37757.php
http://americanpregnancy.org/pregnancy-health/morning-sickness-during-pregnancy/
http://www.todaysparent.com/pregnancy/being-pregnant/the-facts-of-morning-sickness/
http://www.allparenting.com/my-pregnancy/articles/956673/the-emotional-pain-of-morning-sickness

1 komentar: