03 Februari 2016

Tidak Semua Pengobatan Alternatif Untuk Diabetes Itu Cocok, Ini Penjelasannya

Pengobatan alternatif/foto: omt

Pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 atau 2 berarti pengobatan yang ditempuh oleh pasien selain dari pengobatan yang seharusnya dilakukan sesuai anjuran medis. Pengobatan utama untuk diabetes tipe 1 atau 2 meliputi dua hal penting, yaitu pengelolaan gula darah (menjaga diet sehat dan latihan rutin) dan pengambilan obat-obatan medis.

Namun, dari semua pengobatan yang ada, insulin merupakan kebutuhan primer yang tidak boleh ditinggalkan oleh pasien diabetes tipe 1 dan tidak akan tergantikan. Sebab, orang dengan diabetes tipe 1 memiliki kelainan dengan pankreas mereka yang sudah berhenti memproduksi insulin.

Sementara itu, pengobatan alternatif untuk diabetes adalah sebuah solusi bagi pasien yang menginginkan kesembuhan dari jalan lain jika selama ini mereka tidak merasakan hasil yang maksimal dalam perawatan diabetes. Pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 atau 2 bukanlah sebuah pengobatan yang lahir dari penelitian dan pengembangan dari para ahli medis.

Umumnya pengobatan alternatif berasal dari berbagai perusahaan komersial yang menawarkan produk-produk kesehatan mereka seperti herbal, vitamin dan suplemen mineral. Atau mereka hadir dengan pelayanan terapi penyakit dalam bentuk jasa, seperti akupuntur, pijat refleksi. aroma terapi dan lain-lain.

Dari sekian banyak pilihan pengobatan alternatif yang ditawarkan kepada pasian, maka kebijaksanaan adalah hal yang diperlukan dari pasien untuk menentukan mengambil sebagian dari mereka atau tidak. Sebab, sebelum memutuskan untuk mengambil pengobatan alternatif anda harus mempelajari dan memahami produk atau jasa yang ditawarkan kepada Anda. Setiap penjual pasti akan mengunggulkan produk mereka untuk mengatasi berbagai masalah diabetes.

Terkadang sebagian dari mereka tidak memperhatikan aspek efektifitas melainkan hanya sekedar pemasaran produk hingga terjual atau komersil. Sebagian mereka ada yang tidak terpercaya dan tidak ada jaminan komsumen saat terjadi keluhan-keluhan. Mereka pada dasarnya hanya menjual produk herbal atau suplemen vitamin yang tidak menyediakan pengawasan dan perkembangan kondisi pasien, apakah produk mereka benar-benar bekerja? Hal ini sangat berlawanan dengan pengobatan medis yang menyediakan sistem pengawasan dan pengendalian setiap dari resep-resep obat yang diberikan kepada pasien.

Oleh karenanya, pastikan anda mendapatkan wawasan dan arahan dari tim kesehatan yang menangani diabetes anda, sebelum anda memastikan mengambil pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 atau 2. Anda harus mengerti apa yang ditawarkan oleh mereka untuk diabetes anda? Apakah untuk pengendalian gula darah, apakah untuk menurunkan berat badan, apakah untuk membuat anda tidak kelelahan, atau apakah untuk menyembuhkan pankreas anda agar memproduksi insulin kembali? Pastikan bahwa komposisi yang terdapat dalam produk-produk kesehatan (yang biasa dikemas dalam bentuk pil atau serbuk) benar-benar aman dan bisa mengatasi persoalan diabetes.

Sebab ada beberapa suplemen kesehatan herbal untuk diabetes dengan memasukkan komposisi seperti ektrak manggis, ginseng amerika, kentang dan brikoli untuk mendapatkan alpha lipoic acid dan lain-lain diklaim mampu mengatasi permasalahan jantung dan saraf terkait komplikasi diabetes. Hal ini mungkin ada benarnya, tetapi penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Dan seorang pasien yang menggunakannya harus dalam pengawasan dokter.

Pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 atau 2 digembor-gemborkan adalah aman karena terbuat dari bahan-bahan alami, tidak seperti obat medis yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Meskipun herbal itu alami tetapi ia tetap memiliki resiko jika diproduksi tanpa higenis, dibuat dari orang yang tidak ahli atau dikonsumsi tanpa ada aturan yang jelas. Sementara kita tahu di Indonesia terdapat badan pengawasan obat dan makanan (BPOM), segala suplemen herbal yang tersebar dan dipasarkan di Indonesia harus melalui lembaga ini untuk menjamin keamanan produk dari bahan-bahan yang merugikan konsumen.

Jika terbukti ada bahan-bahan yang berbahaya atau tidak relevan dengan kegunaan obat maka produk tersebut dicabut izinnya dan ditarik dari peredaran. Tetapi sayanganya, di Indonesia belum ada sistem untuk menguji efektifitas suplemen. Sedangkan konsumen dihadapkan dengan ratusan macam produk suplemen herbal untuk diabetes, baik tipe 1 atau tipe 2, yang mengaku suplemen mereka berkhasiat untuk ini dan itu. Hal ini tentu sulit bagi penderita diabetes tipe 1 untuk mendapatkan produk kepercayaan.

Mungkin anda bertanya, saya pernah menjumpai seseorang yang mengambil beberapa suplemen sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 dan dia merasa sehat dan aman, lalu bagaimana? Ya, memang beberapa suplemen berkhasiat sebagaimana yang mereka katakan. Namun, anda harus ingat bahwa bisa jadi hal itu semata sugesti, atau ada kecocokan antara suplemen dengan si pengguna. Namun belum tentu suplemen itu cocok bagi anda. Oleh karena itu resep diperlukan sebagaimana resep dokter. Dokter akan memberi obat yang sesuai dengan kondisi tubuh dan psikis Anda, sedangkan suplemen-suplemen itu tidak memberikan hal itu.

Terapi alternatif yang berhubungan dengan medis

Selain suplemen dan herbal, ada terapi yang ditempuh pasien diabetes tipe 1 atau 2 untuk mendapatkan perawatan maksimal selain dari pengobatan medis. Terapi ini sangat terkait dengan persoalan diabetes khususnya pada komplikasi seperti penyakit jantung, penyakit saraf dan terapi mental. Terapi alternatif ini adalah pilihan di mana seorang pasien boleh mengambilnya secara bersamaan dengan pengobatan medis.

Sebagian ahli kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk mengambil terapi kesehatan alami yang sudah teruji secara klinis selama bertahun-tahun sebagai pengobatan alternatif untuk diabetes tipe 1 atau 2. Terapi-terapi itu meliputi :


  1. Aromatherapy 
  2. Pengobatan Ayurverdic 
  3. Biofeedback 
  4. Pengobatan Cina and Akupuntur 
  5. Terapi Musik dan Seni 
  6. Terapi Pijat Refleksi 
  7. Terapi Relaksasi 


Jika anda memutuskan untuk mengambil salah satu dari terapi di atas sebaiknya anda konsultasi kepada dokter. Dan juga anda harus cerdas dalam memilih terapi-terapi tersebut. Setidaknya mereka harus mengantongi izin praktek dari Dinas Kesehatan, dikelola dan dilakukan oleh orang-orang profesional, memberi pengawasan dan kontrol terhadap perkembangan kondisi anda, dan bertanggungjawab atas keluhan-keluhan anda.


#Original Article by Hasan Weemha, dirangkum dari beragam referensi barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar