Gule Kacang Ijo, roti maryam dan es teh di Ampel Surabaya |
Pernah dengar masakah gule? Ya, biasanya gule identik dengan santan dan daging kambing. Tapi beda halnya dengan gule kacang ijo. Resep gule ini berbeda dengan gule pada umumnya, yaitu terletak pada kombinasi kacang ijo dan rempah-rempah yang khas arab.
Konon, gule kacang ijo ini makanan kesukaan orang arab dan yang berjualan pun orang arab. Tapi itu dulu. Kini, seiring berjalannya waktu semua kalangan baik arab, jiwa maupun cina doyan gule kacang ijo. Bahkan yang jualan pun tidak mesti orang arab lho, orang madura dan jawa pun ada.
Nah,saya pun suka dengan gule kacang ijo ini. Sejak kecil saya biasa diajak oleh almarhum abah saya untuk makan gule kacang ijo di Pasuruan, tepatnya di jalanan di belakang markas Yon Zipur 10 Pasuruan. Warungnya kecil tapi pembelinya orang besar semua alias orang gemuk-gemuk dan kaya, hehe... Tapi warung ini bertahan lama dan kini sudah tutup.
Btw, guna mengenang masa kecil saya, di jalan KH. Mas Mansur Surabaya, tepatnya di lingkungan makam Sunan Ampel, saya menjumpai warung kecil pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan gule kacang ijo. Kelihatannya enak, terasa dari aromanya dan pengunjungnya pun berdatangan silih berganti. Gak pake lama saya pesan gule kacang ijo pake lontong, roti maryam dan ditutup dengan es teh yang segar.
Begitu saya cicipi, rasanya hmm maknyuuuuss. Terasa banget aroma rempah-rempah arab dan daging kambingnya. Namun, di warung ini, namanya warung Cak Sunar, anda tidak mendapatkan gule kacang ijo yang biasanya memakai kikil kaki kambing. Ya maklum gule di sini harganya murah, cuma Rp 10 ribu saja.
Bayar Rp 10 ribu itu dapat gule kacang ijo plus lontong, roti maryam 1 pcs dan es teh atau teh anget.
Kombinasi cita rasa, Anda bisa tambahkan sambal atau minyak samin. Rasanya semakin mantap.
Kesan dari rasanya adalah pedas-pedas rempah bukan cabe, anget di badan, berlemak dan tentunya bergizi.
Bagi Anda yang penasaran mau coba silahkan jalan-jalan wisata religi dan kuliner Khas Ampel di Jalan KH. Mas Mansur Surabaya. Oya satu lagi, kuliner khas arab ini hanya buka jelang maghrib hingga malam hari. Jadi kalau siang Anda tidak akan mendapatnya, karena memang lebih nikmat disajikan atau dimakan saat malam hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar