Ilustrasi/foto: blogmonitor |
Anda pernah mengalami gangguan tidur? Hampir semua orang pasti pernah mengalami gangguan tidur, dan sebagian besar orang menuduh bahwa gangguan tidur itu berasal dari pikiran. Ya, itu memang benar, sebab saat kita tidur otak memancar gelombang fluktuatif. Dan salah satu yang mempengaruhi gelombang otak ini adalah pola makan.
Baru-baru ini sebuah studi membuktikan bahwa kualitas tidur tergantung dari pola makan kita sehari-hari. Penelitian yang diadakan oleh Institute of Human Nutrition di Columbia University Medical Center di New York mempelajari dan mengamati bagaimana pola makan atau diet bisa mempengaruhi kualitas tidur.
Penelitian ini melibatkan 26 orang dewasa dengan berat badan normal usia 30 sampai 45 yang tidak memiliki masalah tidur. Mereka dipantau selama 5 malam di laboratorium tidur, menghabiskan 9 jam di tempat tidur setiap malam 10:00-07:00. Para peneliti mencatat gelombang otak mereka.
Selama 4 hari pertama, peserta makan dengan diet terkontrol. Pada hari ke-5, mereka membuat pilihan makanan mereka sendiri.
Lalu, inilah hasilnya.
Tim peneliti mencatat bahwa kuantitas tidur para peserta tidak berbeda setelah sehari mereka memilih menu makanan sendiri. Namun, yang berbeda adalah dari sisi kualitas. Setelah mereka memilih makanan sesuka hati tanpa diet kontrol, mereka tidur lebih buruk dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan tidur.
Gangguan tidur itu meliputi susah pejamkan mata, perasaan gelisah, mendadak terbangun atau durasi tidur yang minim.
Dari eksperimen ini, disimpulkan bahwa mengkonsumsi lebih banyak serat bisa membuat tidur lebih baik dan nyenyak. Adapun menkonsumsi lemak jenuh berlebih menyebabkan susah tidur, dan kelebihan energi atau kalori dari gula dan karbohidrat menyebabkan sering terbangun di malam hari.
Mulai sekarang, jika anda mengalami gangguan tidur khususnya malam hari sebaiknya Anda mencatat di sebuah lembaran atau buku harian menu makanan Anda sehari-hari. Hal ini barangkali bisa menjadi pertimbangan dan membantu anda untuk mendapatkan kualitas tidur. Dan anda bisa juga menjadikannya referensi untuk berkonsultasi ke dokter.
Sumber: WebMD.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar